Sabtu, 31 Januari 2015

Sekilas Heidegger


Menurut Heidegger manusia moderen tunduk kepada rutinitas, takut akan kebebasan, kemudian serta-merta menyerahkan eksistensinya kepada kekuatan di luar dirinya. Saat globalisasi menjadi jalan hidup, manusia nyaris tak lagi bisa menentukan sikapnya selain melebur menjadi satu dengan budaya pasar dan tradisi konsumsi. Masuk ke dalam jerat rutinitas, kesibukan peradaban material. Lantas apa yang hendak ditawarkan Sang Filsuf atas fenomena rutinitas manusia?
Kecemasan (Angst) nampaknya menjadi syarat utama bagi manusia untuk bisa menjaga jarak dari rutinitas. Menurut Heidegger, manusia dituntut untuk terus eksis dalam dunianya, namun sayangnya ia tak bisa menjaga jarak, terseret arus, dan tenggelam dalam waktu. Menjaga jarak dengan rutinitas maksudnya eksis secara otentik. Untuk tetap otentik manusia mesti “bergaul dengan sesuatu”, melibatkan dirinya dengan sebuah percakapan, komunikasi primordial nirbahasa yang menuntun pada sebuah keheningan. Hal-hal demikian akan menyebabkan keseharian akan nampak transparan dan bening.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar