Permasalahan dalam dialog awal Plato
diilutrasikan dengan menggunakan pengkajian terhadap Laches. Yang mana akhirnya
terdapat dialog antara Socrates dengan Nicias dan Laches, dan peran dalam
dialog atau diskusi ini banyak pendapat dari dua tokoh saja, yaitu Socrates dan
Leaches.
Ketika Laches meminta Nasehat kepada
Socrates yang dianggap sebagai orang yang bijaksana tentang masa depan seorang
anak, maka pendapat pertama Socrates adalah pembelajaran atau pertama-tama anak
harus diajari musik yang gurunya adalah ahlinya. Maka dari pendapat Socrates
ini akhirnya mulailah dialog atau diskusi yang lebih serius.
Ketika Laches bertanya pada Socrates,
apkah seorang anak laki-laki harus belajar berkelahi dan bersenjata agar
menjadi pemberani. Sebelum Socrates
menjawabnya, dijawab dulu oleh Nicias, bahwa menurutnya belajar berkelahi
adalah menyehatkan dan untuk persiapan perang. Dengan begitu Socratespun juga
bertanya, apakah yang dimaksud dengan definisi keberanian, sbelum ia menjawab
pertanyaannya Laches. Namu apa yang dikatakan oleh Laches “Astaga ! itu tidak
sulit, dengan gampangnya Laches menjawab bahwa pemberani adalah seoran yang
siap berdiri ditempatnya menghadapi musuh, tidak melarikan diri, itulah yang
disebut pemberani katanya Laches. Tetapi apa katanya Socrates, ternyata jawaban
yang diuntarakan oleh Laches adalah sebuah contoh, bukan definisi. Dan apakah
keberanian itu terdapat dalam segala hal.
Maka Lachespun akhirnya menawarkan
definisi tentang keberanian, menurutnya adalah “kberanian itu adalah semacam
ketetapan hati, apabila saya harus bicara tentang apa yang umum untuk semua
kasus”.
Dengan adanya penawaran tentang definisi
dari Laches itu, terdapat dialog yang cukup panjang, akhirnya Socrates bertanya
lagi pada Laches, yaitu antara dua orang, dimanakah yang akan dihargai sebagai
pemberani. Apakah seorang yang teguh hati atau orang yang berdiri dalam
kekuatan musuh siap dia melawan dia.
Dengan adanya pertanyaan Socrates itu
dan dengan adanya diaog yang panjang juga akhirnya Laches kebingungan. Usahanya
dalam mendefinisakan keberanian runtuh dengan kesia-siaan.
Jadi apa yang dikatakan Socrates tentu
saja menunjukan bahwa kebajikan itu merupakan keseluruhan, sedang keberanian
merupakan salah satu bagiannya.
Diskusi tentang kebeanian dalam Laches
ini disusun dari konteks penelitian tentang bagaimana sebaiknya kaum muda
diberi pendidikan.
Didalam buku yang menerangkan dialog
awal Plato ini banyak keterangan yang kurang begitu bisa dipahami. Jadi pembaca
kurang begitu mudah untuk memahaminya. Plato mengarahkan serangannya dalam
berbagai dialog untuk melawan orang-orang yang menganggap diri mereka sebagai
pendidik, terutama terhadap orang yang menyatakan diri sebagai guru kebajikan.
Hasil penyelidikan Plato sejauh ini agak
menghawatirkan. Semua kandidat yang logis dipandang sebagai eyelenggara
pendidikan yang layak untuk mengembangkan kebajikan personal dan sebagai
persiapan untuk memikul kewarganegaraan yang selama itu telah ditolak tegas.
Potret tentang Laches, Nicias dan Protagoras, bahkan Gorgias walaupun dia
bersikap sombong, semuanya simpatik; masing-masing tampil sebagai orang dengan
kepribadian yang baik dan memiliki kualitas intelektual yang baik pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar